—time skip 


Keesokan harinya, ketika bel istirahat berbunyi Daffa langsung keluar darj kelasnya menuju kelas 12 IPA 3. Demi menemui untuk mendaftar sebagai calon anggota osis ia rela menolak ajakan temannya untuk ke kantin. 


"Mana kak Dheanya?," tanya Daffa pada Pais yang baru saja keluar dari kelas. "Giliran orang lu panggil kakak ye. Gak ada sopan sopannya ku ama gue." 

"Yailah buruan. Gue laper nih." 

"Masuk aja, tanya sendiri." Pais pergi meninggalkan Daffa yang sedanf celingak celinguk melihat siswa yang ada di kelas 12 IPA 3 itu. "Eh, yah kampret." 


"Permisi kak. Kak Dhea yang mana ya?" Dengan penuh keberanian Daffa bertanya dengan salah satu siswi yang bermuka jutek menurutnya itu. "Gue Dhea. Lo Daffa?" 


"Jutek bener anjir mukanya. Tapi cantik." 


"Iya kak. Gue Daffa yang nge chat semalem." 


"Ini surat pendaftarannya. Paling lambat diserahin ke gue 5 hari lagi. Seleksinya secara lisan dan lo bakal tahu pertanyaannya ketika di tes. Jadi intinya lo siapin mental lo aja."

Selama Dhea menjelaskan, Daffa hanya bengong melihatnya namun ada sedikit senyum. "Lo paham gak?!," setak Dhea yang membuat Daffa tersadar dari bengongnya. "Eh iya kak. Paham." 


"Ada yang mau ditanyakan?" 


"Kakak udah punya pacar?" 


Dhea menaikkan alisnya atas pertanyaan Daffa yang tidak nyambung itu. Daffa yang akhirnya sadar pun menutup mulutnya secara spontan. "Eh? Maaf kak. Maaf. Gue udah paham. Gue permisi ya kak." 


Daffa langsung pergi dari kelas itu dengan terburu-buru tentunya dengan rasa malu. 


by: @purpleyy 


Komentar